DPRD Balikpapan

DPRD Usulkan Raperda PPKK Dalam Rapat Paripurna.

PAMUNGKASNEWS.ID, BALIKPAPAN- Dianggap perlu dalam memproteksi terjadinya pelecehan seksual, Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) menginisiasi untuk membuat Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Penyelenggaraan Pembangunan Ketahanan Keluarga (PPKK).

Hal tersebut disampaikan Wakil ketua DPRD Sabaruddin Panrecalle melalui Nota Penjelasan DPRD Balikpapan dalam sidang paripurna yang dipimpin olehnya dan didampingi Wakil Ketua DPRD Budiono dan Subari yang berlangsung diruang rapat gabungan, kantor DPRD Balikpapan, Selasa (27/9/2022).

Dikatakan Sabaruddin, Raperda Ketahanan Keluarga dianggap penting karena didalamnya dapat memproteksi terjadinya kekerasan dalam rumah tangga dan pelecehan seksual. Jadi melihat itulah sekiranya perlu dikeluarkannya aturan berupa Peraturan Daerah (Perda).

Menurutnya, Perda Penyelenggaraan Pembangunan Ketahanan Keluarga sudah ditetapkan dibeberapa daerah, mengingat perlu adanya perlindungan ketika terjadi kekerasan dalam keluarga.

“Kita hanya mengimplementasikan, sehingga Perda ini perlu dibuat, maka dari itu kita sampaikan dalam Nota Penjelasan dalam paripurna hari ini,” katanya.

Sabaruddin menambahkan, Raperda ini nantinya akan diserahkan ke Pemerintah Kota (Pemkot) untuk ditindaklanjuti, selanjutnya dilakukan diskusi dan diserahkan kembali ke DPRD Balikpapan untuk didiskusikan bersama agar nantinya disampaikan dalam pandangan fraksi-fraksi.

“Perda ini nantinya bisa memproteksi ketahanan keluarga, salah satunya tentang kekerasan dan pelecahan seksual tadi,” ujarnya.

“Jadi dalam hal ini DPRD memandang perlu adanya Perda Ketahanan Keluarga ini,” tambahnya.

Sabarudddin menambahkan pembahasan Raperda ini tidak dilakukan secara asal-asalan. Dimana pastinya inisiasi Raperda ini merupakan hasil dari rapat sejumlah komisi di DPRD Balikpapan yang disampaikan melalui reses seluruh anggota DPRD Balikpapan yang menilai banyak kasus kekerasan dan pelecehan seksual di Balikpapan.

“Di Balikpapan kekerasan dalam rumah tangga itu banyak saja terjadi, hanya kurang terekspos saja. Sehingga permasalahan kekerasan dalam rumah tangga di Balikpapan tidak bisa ditolerir lagi,” pungkasnya.

Reporter : Ags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

70 − 64 =

Back to top button
×